Tradisi Sangkur Pora merupakan bagian dari prosesi pernikahan dalam tradisi militer, sebagai bentuk penghormatan terhadap prajurit TNI yang memasuki babak baru dalam kehidupan berumah tangga. Dalam acara ini, penghormatan diberikan kepada Pratu Bimo Hari Laksono, putra pertama dari Bapak Iptu Hari Subagiyo dan Ibu Hj. Rini Winanti, S.Pd., M.Pd., yang mempersunting Bela, S.M., M.M., putri kedua dari almarhum Bapak Karnen dan Ibu Asna.
Acara yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kekeluargaan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Kehadiran Sertu Trisno P. disambut hangat, sebagai wujud nyata peran aktif TNI dalam setiap lapisan sosial masyarakat.
“Ini bukan sekadar tradisi TNI, tapi juga ajang mempererat tali silaturahmi antara prajurit, keluarga, dan masyarakat. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan aman dan tertib,” ujar Sertu Trisno P. di sela kegiatan.
Tradisi Sangkur Pora dimulai dengan iring-iringan prajurit yang membentuk gerbang kehormatan menggunakan sangkur (senjata tajam pendek khas TNI) saat pasangan pengantin berjalan menuju pelaminan, menambah nuansa sakral dan kebanggaan tersendiri dalam prosesi pernikahan tersebut.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara TNI dan masyarakat semakin erat, mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga harmoni dan kondusivitas wilayah.
( Diterbitkan oleh Redaksi Bantoranews7 )



